KLAIM VAKSIN HPV UNTUK MELEGALKAN SEKS BEBAS

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - KESEHATAN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
TIKTOK
BUKTI ADUAN
VIDEO
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
10 KALI

Senin, 13 Januari 2025

Beredar unggahan melalui akun X, Tiktok, hingga Facebook, yang menampilkan klaim bahwa pemberian vaksin HPV pada anak perempuan kelas 5 SD bertujuan membebaskan mereka melakukan hubungan seksual. 

CEK FAKTA:
Dilansir dari Tempo, berdasarkan hasil penelusurannya menunjukkan pemberian vaksin HPV bukanlah untuk melegalkan seks bebas, melainkan untuk mencegah dari virus HPV yang menyebabkan kanker serviks. Peneliti virologi dan vaksinologi UNAIR Dr. Arif mengatakan bahwa vaksinasi sama halnya dengan imunisasi, yaitu untuk mencegah penyakit tertentu dan baik digunakan sebelum memasuki usia dewasa.

Hal ini juga telah diklarifikasi oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephina, M.K.M pada gowapos.pikiran-rakyat.com pada Oktober lalu. Bahwa vaksin HPV adalah untuk mengurangi resiko terinfeksi virus HPV penyebab utama kanker leher rahim atau serviks. 

Dikutip dari UNICEF lebih dari 95 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus. Kanker serviks merupakan kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi. Pada tahun 2022, sekitar 350.000 wanita meninggal karena kanker serviks dan sekitar 660.000 kasus baru muncul. UNICEF menyebutkan  lebih dari 130 negara sudah mengintegrasikan vaksin HPV sebagai imunisasi rutin.

Setelah ditelusuri, video tersebut diunggah oleh salah satu akun X @bantoro bersumber dari akun Tiktok @ekalastri333 yang juga pernah mengunggah video lain dengan pembahasan isu yang sama.

KESIMPULAN:
Video dengan klaim bahwa vaksin HPV bertujuan untuk melegalkan seks bebas adalah tidak benar. Misleading Content.

RUJUKAN:
https://tinyurl.com/3m2vm542 (Tempo)
https://tinyurl.com/25jcvdyf (gowapos.pikiran-rakyat.com)
http://surl.li/lenjqe (UNICEF)

PEMERIKSA FAKTA: Hopipah Nurul Ihsan (@hopipahnrul), Fadli Hasan (@fdlihsn)